Warga Australia dikenal terobsesi dengan kopi, namun tidak sampai satu persen biji kopinya diproduksi dari tanaman kopi yang dibudidayakan di Australia. Australia masih menggantungkan impor kopinya dari sejumlah negara, seperti impor dari Indonesia cukup digemari di Australia, meski jika dibandingkan dengan Brasil, volume dan nilai ekspor kopi Indonesia ke Australia lebih rendah."Kopi asal Indonesia disukai konsumen di sini karena umumnya jenis Arabica dengan cita-rasa yang lebih kaya," ujar Ayu Siti Maryam dari Indonesian Trade Promotion Centre ITPC di menurut Ayu, kopi impor asal Indonesia tidak tepat bila dibandingkan dengan kopi asal Brasil yang umumnya berupa jenis Robusta yang cita-rasanya lebih pahit."Tidak comparable karena yang satunya Arabica dan yang lainnya Robusta," ujar Ayu kepada wartawan ABC Indonesia Farid M. Ibrahim, Senin kemarin 01/03. Kepala ITPC Sydney Ayu Siti MaryamSuppliedData yang disampaikan ITPC Sydney menunjukkan nilai ekspor biji kopi Indonesia ke Australia mencapai US$10,7 juta atau sekitar Rp152 miliar pada tahun ekspor ini sebenarnya mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2017 yang nilainya mencapai US$22 juta lebih."Penurunan terjadi karena adanya bencana Gunung Sinabung yang meletus di tahun 2018, sehingga supply mengalami penurunan," jelas mengatakan daerah utama pengekspor kopi ke Australia yaitu Gayo di Aceh, Jawa Barat dan daerah lainnya di data Biro Pusat Statistik RI, Indonesia tercatat sebagai negara eksportir kopi terbesar ke-7 di dunia dengan pangsa ekspor sebesar 4,05 persen pada 2019. Brasil menempati urutan pertama dengan penguasaan pasar 14,02 persen, disusul Jerman 8,7 persen, Vietnam 7,8 persen, Swiss 7,3 persen, Kolumbia 7,1 persen, dan Italia 4,8 persen. Secara nasional, daerah pengekspor kopi terbesar adalah Banten 32,08 persen, disusul Lampung 22,9 persen, Sumatera Utara 22 persen, Jawa Timur 13,01 persen, dan Aceh 7,1 persen. Jawa Barat berada di urutan ke-8 dengan tujuan ekspor antara lain ke Australia sendiri, meski bukan penghasil kopi, namun pasar kopi tergolong sangat besar dengan pendapatan sebesar US$1,4 miliar pada tahun 2017 atau sekitar Rp20 konsumsi kopi di Australia mencapai 1,8 juta karung kopi berukuran 60 kilogram. Jika dirata-ratakan perkapita, setiap warga Australia menghabiskan kopi hampir 2 kilogram di tahun 2019, kebanyakan berupa kopi giling dan hanya sekitar 0,5 kg kopi produksi Australia masih mahalSaat ini, sejumlah petani di Australia mulai membudidayakan tanaman kopi di sejumlah area perkebunan di kawasan yang iklimnya mendukung, misalnya di daerah Newrybar di utara negara bagian New South Wales serta Far North di Australia memiliki cita-rasa seperti kacang tanah dengan tingkat keasaman dan kafein yang lebih rendah. Petani kopi di wilayah Far North Queensland Candy MacLaughlin.ABC Landline Halina BaczkowskiHarga kopi produksi Australia saat ini masih lebih mahal dibandingkan dengan kopi impor, yang biaya produksinya diperkirakan jauh lebih murah."Kami masuk ke pasar kopi dengan kesadaran bahwa kami akan bersaing dengan produk yang lebih murah," ujar Rebecca Zentveld, yang menanam kopi di Newrybar di utara New South mengatakan untuk bisa bersaing, maka petani kopi Australia haruslah berinovasi dalam mekanisasi panen dan pengolahan."Kami tidak mampu membayar tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga perlu mamanfaatkan peralatan," jelas dan suaminya John mengembangkan usaha kopi ke model "crop to cup" atau dari hasil panen ke cangkir kopi, setelah mengalami penjualan biji kopi saja tidaklah kopi lainnya, seperti keluarga MacLaughlin di Far North Queensland juga semakin kreatif dengan produk ini melakukan eksperimen dengan kopi fermentasi dan berkarbonasi, serta menggunakan limbah kopi untuk membuat berbagai produk untuk lulur tubuh."Industri anggur selalu mengembangkan cita-rasa, sehingga saya berharap industri kopi bisa mengikuti hal seperti itu," kata Candy minum kopi bermula di kalangan orang Italia di Melbourne Simon Brooks, yang berprofesi sebagai coffe taster, menyebut biji kopi produksi Australia sulit ditemukan di pasaran.ABC Landline Halina BaczkowskiBudaya minum kopi di Australia, menurut Simon Brooks, pencicip kopi profesional yang dikenal dalam industri ini sebagai Q-grader, bermula dari kebiasaan orang Italia yang tinggal di Melbourne."Kita orang Australia merupakan salah satu peminum kopi paling terdidik di dunia," ujarnya."Semuanya dimulai di Melbourne di kalangan orang Italia dan terus berkembang dari sana," jelas Simon."Saat pertama kali masuk di industri ini pada tahun 2001, gelombang kedua dalam budaya minum kopi baru saja berlangsung dan di situlah mulai berkembang specialty coffee bukan kopi instan," menjelaskan, perkebunan kopi di Australia hanya mampu menghasilkan sekitar 400 ton biji kopi, sedangkan volume impor mencapai itu, kata Simon, kopi produksi Australia sangat sulit ditemukan di sejumlah petani mengatakan para penikmat kopi masih mengabaikan pemasok Candy MacLaughlin, keberadaan perkebunan kopi di Australia mungkin belum banyak satu upaya yang dilakukan untuk mengenal kopi produksi Australia adalah mengenalkannya ke perusahaan penggilingan kopi."Tujuan akhirnya adalah membuat konsumen mencari kopi produksi Australia sendiri," oleh Farid M. Ibrahim dengan laporan tambahan dari program ABC Landline.
Salahsatu kegiatan utama yang dilakukan Kampung Halimun adalah program pengembangan wisata kampung di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Model ini dikembangkan dengan sebuah semangat untuk memberikan ruang manfaat ekologi hutan bagi masyarakat setempat. Masyarakat diposisikan sebagai pengelola secara langsung atas paket-paket wisata
JEMARI Nasir, 63, menari-nari di rimbunnya dahan kopi di Renah Pemetik, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Ranting kering tersebut tidak dibuang, tetapi diletakkan pada lubang berukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan berkedalaman 40 cm, yang berada di sisi kanan batang kopi. Lubang tersebut instrumen terpenting pola pertanian kopi organik yang dikembangkan di lembah Kerinci, Renah Pemetik. Dengan instrumen itu, kopi bisa panen tiap 15 hari. “Sudah panen 35 kg bijih gabah 15 hari sekali. Harga saat ini, 21 ribu per kg untuk gabah,” bilang Nasir, Jumat 25/11. Bertanam kopi sejak tiga tahun lalu dirasakan Nasir lebih menarik ketimbang tanaman yang biasa ditanamnya, kulit manis. Kulit manis baru bisa panen setelah tumbuh 10 tahun, sementara kopi dalam dua tahun sudah bisa panen. Renah Pemetik merupakan bagian teritorium Taman Nasional Kerinci Seblat. Orang-orang dari wilayah Kemantan seperti Nasir mengklaim Renah Pemetik ialah ajun arah mereka. Kemantan sendiri berjarak 40 km dari Remah Pemetik. Ajun arah didefenisikan sebagai wilayah sebuah masyarakat desa di luar desa adat mereka karena pernah dibuka nenek moyang mereka. Di masa lampau, lembah Remah Pemetik menjadi jalur yang selalu dilewati nenek moyang orang Kemantan ketika hendak berniaga ke Bungo atau wilayah Jambi bagian timur. Budi daya kopi arabika di lembah Renah Pemetik sebenarnya baru dimulai pada 2013. Pembudidayaan kopi itu diinisiasi Tropical Forest Conservation Action for Sumatra TFCA-Sumatra bermitra dengan AKAR Aliansi Konservasi Alam Raya Network. Untuk kelola kopi di Renah Pemetik, pemberdayaan dilakukan Lembaga Tumbuh Alami LTA dan pasar menjadi domain PT Agro Tropik Nusantara ATN. Transformasi ilmu budi daya kopi organik serta kepastian pasarlah yang menarik orang Kementan datang kembali menggarap tanah Renah Pemetik. Metode organik diajarkan kepada mereka oleh Juhari, eks karyawan PTPN XII, yang dikirim PT ATN. Jauhari menjelaskan salah satu langkah penting keberhasilan budi daya kopi organik di wilayah itu ialah pemangkasan cabang pada rentang usia kopi dua tahun, secara rutin. “Dengan pemangkasan, bisa dibentuk 30 cabang sampai 40 cabang. Arahnya agar sinar matahari masuk, aerasi udara lancar. Kalau mau produksi banyak, harus ada keseimbangan. Kalau organik kita buatkan lubang. Kualitas tidak terganggu. kelembapan terjaga,” tuturnya. Menata hutan Budi daya kopi di Remah Pemetik dilakukan dengan sekaligus melestarikan dan menata hutan. Direktur PT ATN Emma Fatma menuturkan salah satu cara penataan hutan ialah dengan menanam tanaman pelindung di antara pohon kopi. “Tiap lima batang pohon kopi diharuskan tanam satu batang kayu seperti lamtoro, avokado, surian, kayu manis, dan jeruk,” jelasnya. Sementara itu, penjagaan hutan dilaksanakan dengan pemberdayaan anak muda lokal. Mereka ditempatkan di lapangan sehingga komunikasi dan sosialisasi dengan petani gampang berjalan di tengah kondisi Renah Pemetik yang sangat jauh dari pusat Kota Sungai Penuh dan ketiadaan jaringan komunikasi. Keberadaan tanaman pelindung terlihat jelas di lahan Zukiyar. Pria berusia 61 tahun ini termasuk petani awal yang membuka Renah Pemetik menjadi lembah tanaman kopi. Dia mengaku memiliki lahan seluas 1,5 hektare yang berisi batang kopi. Dua minggu sekali dia sudah merasakan panen. “Tujuh puluh lima kilogram gabah sekali panen,” tukasnya. Di tengah hamparan kopi miliknya, terselip tanaman lain seperti batang lantoro, dan avokado. Jaraknya seperti yang digariskan, yakni 1 pohon di antara 5 batang tanaman kopi. Setidaknya Zukiyar mendapatkan uang sekitar Rp3,5 juta per bulan dari penjualan gabah kopi. Kisah Zukiyar memantik 25 orang untuk mengikuti jejaknya bertanam kopi di Renah Pemetik. Kopi produksi Remah Pemetik telah diekspor ke Tiongkok, Swiss, Jerman, dan Amerika. Hasil uji cita rasa di laboratorium Puslitkoka pada September 2016, arabika kerinci itu menunjukkan nilai akhir sebesar 86,25 atau masuk kategori specialty grade. “Untuk merek dagangnya masih dikenal kopi Kerinci. Tapi nanti akan kita kasih nama spesialnya,” tegas Emma. YH/M-3 ØDari pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa: 1. Kegiatan ekonomi yaitu aktivitas manusia yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan yang bertujuan menghasilkan barang dan jasa. 2. Bahan mentah yaitu bahan yang didapat dari sumber daya alam dan yang diperoleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjt. 3. Kerengga(atau Kerangga) adalah semut merah besar yang dikenal memiliki kemampuan tinggi dalam membentuk anyaman untuk sarangnya.Dalam bahasa Inggris ia disebut weaver ant atau "semut penganyam". Rangrang sebagaimana banyak semut lain adalah serangga sosial dan membentuk koloni.Koloni rangrang dapat sangat tinggi populasinya. Di dunia dikenal dua jenis OvB99e.